Responsive Banner design

Fase - Fase Bulan

Fase-Fase Bulan




Bulan adalah benda langit yang paling dekat dengan bumi dan merupakan satelit bumi yang berdiameter 3.840 km. Sebagaimana bumi, bulan juga mempunyai dua gerakanyang penting. Yaitu gerak Rotasi dan Revolusi bulan.

. Rotasi Bulan
Rotasi adalah perputaran bulan pada porosnya dari arah barat ke timur. Dalam satu kali berotasi bulan memerlukan waktu sama dengan satu kali revolusinya mengelilingi bumi. Artinya, dalam satu kali putar mengelilingi bumi bulan hanya melakukan satu kali rotasi, ini yang menyebabkan permukaan bulan yang dilihat di bumi hanya satu permukaan itu saja. Pergerakan bulan dari barat ke timur dapat kita lihat pada kedudukan bulan pada saat matahari terbenam pada suatu hari dan dibandingkan dengan hari berikutnya maka kedudukan bulan akan semakin tinggi, artinya bulan itu bergerak ke arah timur.

. Revolusi Bulan
Revolusi adalah peredaran bulan mengelilingi bumi dari arah barat ke timur, satu kali putaran penuh revolusi bulan memerlukan waktu rata-rata 27 hari 7 jam 43,2 menit, periode waktu ini disebut waktu bulan Sideris (sideris month) atau disebut juga Syahr Nujumi. Gerakan revolusi bulan ini digunakan sebagai dasar dan pedoman dan perhitungan bulan dan tahun Qamariyah (tahun Hijriyah), akan tetapi waktu yang digunakan bukan waktu Sideris, melainkan waktu bulan Sinodis, (Synodik Month) yang disebut juga Syahr Iqtirani, yaitu waktu yang ditempuh bulan dari posisi sejajar (iqtiran) antara matahari, bulan dan bumi keposisi sejajar berikutnya. Waktu iqtiran ditempuh rata-rata 29 hari 12 jam 44 menit 2,8 detik sama dengan 29, 53058796 hari atau dibulatkan menjadi 29,531 hari.
Bidang yang dipakai bulan dalam mengelilingi bumi disebut Falakul Qamar yang memotong bidang ekliptika sebesar 05˚08′52′′. Dengan demikian, bidang edar bulan tidak berimpit dengan bidang edar bumi. Jika kedua bidang itu berhimpit maka setiap bulan akan terjadi 2 kali gerhana, yaitu gerhana matahari pada awal bulan dan gerhana bulan pada pertengahan bulan. Walau demikian, gerhana matahri atau bulan setiap tahun masih sering terjadi 3 atau 4 kali. Hal ini disebabkan kecilnya sudut potong antara dua bidang edar tersebut. Teerjadinya gerhana tersebut tidak dapat dilihat dari semua tempat di belahan bumi.
Akibat gerakan itu, maka bentuk semu bulan kadang-kadang nampak dan kadang-kadang tidak nampak. Perubahan bentuk bulan itu adalah sebagai berikut:
Bulan mati(muhaq) → bulan Baru(hilal)→ Kwartir I→ bulan purnama(badr)→ Kwartir II→bulan mati lagi. Bentuk-bentuk ini disebut juga fase-fase bulan, untuk fase-fase bulan ini yang dijelaskan selanjutnya lebih dalam lagi.
Selain berrevolusi mengelilingi bumi, bulan bersama bumi mengelilingi matahari dalam satu tahun dari arah barat ke timur dengan periode 365 hari 6 jam 9 menit 10,02 detik (365,256366 hari).


 Fase-Fase Bulan
 

Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.

Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km, sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).

Fase bulan adalah bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi. Fase bulan itu tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari dilihat dari bumi. Fase bulan disebut juga aspek bulan.
Berikut ini adalah deskripsi dari masing-masing fase Bulan :


Fase 1 – New Moon (Bulan baru): Sisi bulan yang menghadap bumi tidak menerima cahaya dari matahari, maka, bulan tidak terlihat.

Fase 2 – Waxing Crescent (Bulan Sabit) : Selama fase ini, kurang dari setengah bulan yang menyala dan sebagai fase berlangsung, bagian yang menyala secara bertahap akan lebih besar.

Fase 3 – Third Quarter (Kuartal III): Bulan mencapai tahap ini ketika setengah dari itu terlihat.

Fase 4 – Waxing Gibbous: Awal fase ini ditandai saat bulan adalah setengah ukuran. Sebagai fase berlangsung, bagian yang daftar akan lebih besar.

Fase 5 – Full Moon (Bulam purnama): Sisi bulan yang menghadap bumi cahaya dari matahari benar-benar, maka seluruh bulan terlihat. Hal ini terjadi ketika bulan berada di sisi berlawanan dari Bumi.

Fase 6 – Waning Gibbous : Selama fase ini, bagian dari bulan yang terlihat dari Bumi secara bertahap menjadi lebih kecil.

Fase 7 – First Quarter (Kuartal I): Bulan mencapai tahap ini ketika setengah dari itu terlihat.

Fase 8 – Waning Crescent (Sabit tua): Hanya sebagian kecil dari bulan terlihat dalam fase yang secara bertahap menjadi lebih kecil.

Nasa Telah Menemukan Planet Paling MIRIP Bumi

NASA mungkin saja telah menemukan planet asing yang paling mirip Bumi.
 


Foto:

Badan antariksa AS mengadakan konferensi pers pada, 23 Juli, untuk mengungkapkan penemuan terbaru dari teleskop luar angkasa Kepler. Teleskop ini diluncurkan pada tahun 2009, berusaha mencari planet yang berada di zona layak huni, yang dikenal sebagai zona Goldilocks. Planet di lokasi ini mengorbit bintang induknya pada jarak yang cukup aman bagi air cair tetap berada di permukaannya.

Sebagian besar planet yang diidentifikasi oleh Kepler adalah planet gas raksasa, mirip dengan Jupiter di Tata Surya kita, dan hanya delapan planet yang memiliki ukuran dua kali ukuran Bumi yang berada di zona Goldilocks. Orang menduga bahwa pengumuman NASA ini mungkin mengkonfirmasi pengidentifikasian planet yang paling mirip Bumi sampai saat ini. 

Exoplanet hanya ada dalam film fiksi ilmiah 21 tahun yang lalu,  sekarang ada ribuan yang ditemukan dan mungkin Bumi lain juga sudah ada dalam daftar data Kepler.

Kepler telah mengkonfirmasi lebih dari 1.000 exoplanet dan 3.000 kandidat planet dengan menggunakan metode transit. Teleskop yang berdiameter 0,95m memonitor kecerahan sekitar 100.000 bintang, mencari peredupan pada bintang tersebut. Peredupan terjadi ketika sebuah planet lewat di depan bintangnya.

Awal tahun ini Kepler menemukan delapan planet baru di zona Goldilocks, dua kali lipat jumlah exoplanet yang ditemukan yang memiliki diameter kurang dari dua kali massa bumi. "Kami sekarang lebih dekat untuk menemukan kembaran Bumi," kata astronom Fergal Mullally dari Science Office Kepler mengatakan pada saat itu.

Dua planet yang paling mirip Bumi yang ditemukan baru-baru ini diberi nama Kepler-438b dan Kepler-442b, tapi keduanya lebih besar dari Bumi dan mengorbit bintang katai merah jauh lebih dingin daripada Matahari kita. Meskipun demikian, mereka menghitung bahwa planet-planet memiliki kesempatan 60-70 persen menjadi planet berbatu seperti Bumi. Planet-planet ini juga kemungkinan 70 dan 97 persen berada di zona layak huni,. Tapi kedua planet ini menerima jauh lebih sedikit cahaya dibanding planet kita.

Fakta bahwa NASA mengadakan sebuah konferensi pers pada berita, bukannya dirilis ke publik melalui makalah penelitian seperti yang sering terjadi, menunjukkan bahwa misi ini mungkin telah menemukan calon planet paling mirip Bumi.

Sumber: National Aeronautics and Space Administration (NASA)

Inilah Galaksi Terjauh yang pernah ditemui

EGS-zs8-1, Galaksi Terjauh di Alam Semesta

 

Kita berada di alam semesta yang luar biasa besar. Pertanyaannya bagaimana para astronom bisa mengetahuinya? Bukankah tidak ada pita pengukur yang bisa mengukur seluruh alam semesta?  

Solusinya, para astronom menggunakan pemuaian alam semesta itu sendiri sebagai penanda jarak. Cahaya dari obyek yang sangat jauh akan mengalami peredupan ketika ruang alam semesta membentang seperti pita karet. Akibatnya, cahaya bintang akan tampak lebih merah terhadap bintang di dekatnya yang memiliki temperatur yang sama. Ketika cahaya bintang kita terima dalam spektrum warnanya, maka fitur dalam cahaya itu akan tampak bergeser ke arah merah.

 Pergeseran merah inilah yang digunakan untuk mengetahui jarak suatu obyek. Tantangannya, obyek yang paling jauh di alam semesta pada umumnya terlalu redup untuk diamati. Karena itu, para astronom kemudian mengukur jarak galaksi-galaksi jauh dengan mengukur warnanya dalam cahaya tampak dan cahaya inframerah.

Salah satu hasilnya adalah kerja sama antara Teleskop Hubble, Teleskop Spitzer dan teleskop Keck I di Observatorium W. M Keck yang berhasil melihat sebuah galaksi muda yang jaraknya sangat jauh. Jaraknya yang super jauh membuat cahaya dari galaksi yang diberi nama EGS-zs8-1, butuh waktu lebih dari 13 miliar tahun untuk kita terima. Cahaya yang baru saja tiba itu dilihat Hubble saat melakukan survei langit. Tak hanya Hubble, teleskop Keck I yang dilengkapi dengan Multi-Object Spectrometer For Infra-Red Exploration (MOSFIRE) berhasil mengumpulkan spektrum cahaya dari galaksi yang kecerlangannya sangat tidak biasa ini.  Keunikan instrumen MOSFIRE adalah, para astronom bisa mempelajari beberapa galaksi pada saat yang bersamaan.

Penemuan galaksi EGS-zs8-1 tersebut sekaligus menjadi galaksi terjauh yang berhasil ditemukan dan diukur dengan presisi. Dan inilah rekor terbaru dari galaksi terjauh yang ada di alam semesta.  Jika dilihat dari jarak tempuh cahaya, maka galaksi EGS-zs8-1 berasal dari alam semesta yang masih sangat muda. Diperkirakan cahaya meninggalkan galaksi EGS-zs8-1 saat alam semesta baru berusia 5% dari usia alam semesta saat ini yakni 13,8 miliar tahun. Atau dengan kata lain, galaksi EGS-zs8-1 berasal dari masa ketika alam semesta masih berusia sekitar 670 juta tahun. Dan dari analisa yang dilakukan para astronom, usia galaksi ini juga masih sangat muda yakni 100 juta tahun.

Untuk menemukan galaksi EGS-zs8-1, teleskop Hubble dan Spitzer mengidentifikasi warna tertentu dari citra yang mereka ambil. Hasilnya, galaksi EGS-zs8-1 merupakan salah satu obyek paling terang dan juga paling masih di alam semesta yang masih muda. Kala cahayanya mulai mengembara, massa galaksi EGS-zs8-1 sudah mencapai 15% dari Bima Sakti saat ini dalam waktu hanya 670 juta tahun.  Tak hanya itu, bintang-bintang masih terus terbentuk di dalam galaksi EGS-zs8-1. Dan kecepatan pembentukannya juga 80 kali lebih cepat dibanding Bima Sakti saat ini yang memiliki laju pembentukan 1 bintang per tahun.
Jika ditilik dari jaraknya maka keberadaan galaksi EGS-zs8-1 berada dalam epoh reionisasi ketika hidrogen antar galaksi bertransisi dari era kegelapan menuju era yang lebih transparan.  Di masa inilah bintang-bintang muda dalam galaksi generasi pertama seperti EGS-zs8-1 menjadi pengendali transisi tersebut dan mengakhiri masa kegelapan.

Tidak banyak galaksi dari alam semesta dini yang berhasil diukur jaraknya dengan akurat. Tapi, setiap galaksi yang berhasi diukur jaraknya menjadi potongan petunjuk lain dalam papan teka teki galaksi generasi pertama yang terbentuk di alam semesta. Kehadiran galaksi EGS-zs8-1 mengisi potongan puzzle yang menunjukan bahwa galaksi masif sudah ada di awal alam semesta dengan karakteristik yang berbeda dengan galaksi-galaksi yang kita kenal saat ini.

Untuk bisa mengungkap lebih bayak cerita dari galaksi generasi pertama di alam semesta seperti EGS-zs8-1, maka kehadiran Teleskop James Webb di tahun 2018 akan memegang peran penting untuk berkontribusi dalam menemukan potongan-potongan teka teki lainnya di alam semesta.

 

Tata Surya

Tata Surya




A. Galaksi dan Rasi
Pada waktu malam hari yang cerah, kita dapat melihat ribuan bintang di langit sebagai titik-titik cahaya. Sesungguhnya yang kamu lihat itu belum seluruhnya. Ada jutaan bahkan milyaran bintang-bintang lain yang tidak mampu kamu amati.
Bintang-bintang di langit, gas, dan debu saling mengikat karena adanya gravitasi, menyatu membentuk kelompokkelompok raksasa yang disebut galaksi. Di jagad raya terdapat banyak galaksi, dan milyaran bintang tersebar di setiap galaksi. Kita hidup di galaksi Bimasakti, yang mengandung sekitar 200 milyar bintang, salah satu bintang tersebut adalah matahari. Jadi, matahari kita hanyalah satu di antara milyaran bintang dalam salah satu galaksi. Betapa luas dan raksasanya jagad raya ini, dan betapa agungnya Sang Maha Pencipta.

Semua bintang bergerak mengelilingi pusat galaksi. Matahari mengelilingi pusat galaksi Bimasakti, dengan sekali putaran membutuhkan waktu 240 juta tahun. Selain galaksi Bimasakti kita mengenal galaksi Andromeda, awan Magellan besar, dan galaksi-galaksi yang diberi nama berseri misalnya galaksi NGC (New General Catalog) 4565.
Sekelompok bintang dalam galaksi yang sama dapat menghasilkan suatu bentuk tertentu jika dilihat dari bumi. Kelompok bintang ini disebut rasi bintang, misalnya rasi bintang Ursa Mayor atau rasi bintang Biduk Besar. Beberapa rasi zodiak yang sudah kamu kenal, yaitu rasi bintang Cancer, Leo, dan Virgo. Masyarakat Indonesia akrab dengan rasi pari atau gubuk penceng dan rasi waluku.
Pernahkah kamu mengamati salah satu rasi bintang di atas? Atau mungkin kamu melihat rasi bintang yang lain. Untuk menentukan posisi berbagai rasi bintang, memang harus diketahui bagaimana bintang-bintang berubah posisi setiap malam, setiap musim dan terhadap perubahan garis lintang.

B. Tata Surya

Bumi ini seperti bola kecil sekali yang bergerak mengelilingi sebuah bintang. Bintang tersebut adalah Matahari. Selain Bumi, terdapat planet-planet lain yang mengelilingi Matahari. Tidak hanya Bumi yang mengelilingi Matahari, tetapi planet-planet lain, satelit, asteroid, dan meteor juga mengelilingi Matahari. Semua bendabenda langit menjadi satu kesatuan dan membentuk sebuah sistem yang sangat teratur. Sistem ini disebut tata surya.
Tata surya kita terdiri atas bintang, planet, komet, asteroid dan benda-benda langit lain yang membentuk satu sistem. Pusat sistem tata surya kita adalah matahari.
Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom memasukkan Pluto dalam kategori planet dalam tata surya kita, sehingga sampai tahun 2006 ada sembilan planet dalam tata surya kita. Namun, dalam konferensi tanggal 24 Agustus 2006 di Cekoslovakia, para astronom yang tergabung dalam organisasi astronomi internasional (International Astronomical Union, IAU), memutuskan bahwa pluto tidak termasuk dalam kategori planet.
Menurut para astronom, benda langit bisa dikategorikan sebagai planet jika memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Mempunyai ukuran diameter lebih besar dari 2.000 km. berbentuk bulat
b. Memiliki orbit yang tidak memotong orbit planet lain.
Orbit Pluto sedikit di bawah orbit Neptunus. Ukuran planet Pluto jauh lebih kecil dari delapan planet lainnya dalam sistem tata surya. Ukuran planet Pluto bahkan lebih kecil dari pada satelit (bulan) dari sistem tata surya (bulan dari bumi, bulan dari Yupiter: Io, Europa, Ganymede, Callisto, Titan dan Tritan). Sehingga berdasarkan hasil kajian para astronom modern, terdapat 8 (delapan) planet dalam tata surya kita, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, yang selalu beredar mengelilingi matahari.
Planet-planet yang terletak antara matahari dan sabuk asteroid disebut planet dalam, sedangkan planet-planet yang terletak di luar sabuk asteroid (dilihat dari matahari) disebut planet luar. Semua planet dalam bersifat padat dan berbatuan, sedangkan planet-planet luar, merupakan bola gas raksasa, bagian intinya mungkin berbentuk padat tetapi permukaannya tidak. Semua planet luar memiliki cincin yang tersusun dari debu dan gas beku. Sebutkan planet-planet yang termasuk planet dalam dan planet luar.
Di bawah ini kita akan mendiskusikan karakteristik matahari dan masing-masing planet.
1. Matahari
Matahari adalah pusat tata surya. Matahari merupakan sebuah bintang yang paling dekat dengan bumi. Seperti bintang lainnya, Matahari merupakan sebuah benda panas yang tersusun oleh berbagai gas yang bertekanan tinggi.
Matahari sebagai pusat tata surya. Matahari bukanlah bintang terbesar di antara milyaran bintang dalam galaksi Bimasakti. Matahari juga bukan bintang yang paling terang, tetapi mengapa matahari kelihatan paling terang di antara bintang-bintang lain?
Jarak matahari dari bumi kita sekitar 150 juta kilometer.
Jarak ini disepakati sebagai 1 SA (Satuan Astronomi). Matahari merupakan bintang yang paling dekat dibandingkan bintang-bintang lainnya. Bintang terdekat kedua setelah matahari adalah Alpha Centauri, jaraknya lebih dari 200.000 SA. Jarak matahari hanyalah 1/546.000 kali jarak Sirrius ke bumi. Sirrius merupakan bintang yang paling terang.
Jika dilihat dari ukurannya, maka matahari tergolong bintang ukuran sedang. Diameter matahari sekitar 1.380.000 km. Jika dibandingkan diameter bumi, maka
diameter matahari 109 diameter bumi. Seandainya matahari berongga, kamu dapat memasukkan lebih dari satu juta bumi ke dalamnya. Tetapi kerapatan matahari lebih kecil dibandingkan kerapatan bumi, sehingga massa matahari hanya sekitar 340 ribu kali massa bumi.
Matahari merupakan bola gas raksasa, dengan lapisanlapisan seperti ditunjukkan gambar berikut, yaitu:

a. Inti (core): suhunya sekitar 14 juta Kelvin, tempat terjadinya reaksi nuklir yang menghasilkan energi sangat besar.
b. Fotosfer: suhunya sekitar 6.000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar 300 km, merupakan bagian matahari yang dapat kita lihat. Namun, janganlah kamu menatap matahari secara langsung, karena dapat menyebabkan kerusakan pada mata.
c. Kromosfer: atmosfer matahari, bersuhu sekitar 4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km.
d. Korona: atmosfer luar matahari, bersuhu sekitar 1 juta Kelvin dan ketebalannya sekitar 700.000 km.
Di antara inti dan fotosfer terdapat daerah radiasi dan daerah konveksi. Di daerah tersebut energi berpindah secara radiasi dan konveksi.
Di permukaan matahari terdapat berbagai aktivitas, antara lain sunspot (bintik hitam), flare (letupan cahaya yang menyembarkan partikel-partikel bermuatan listrik), protuberans (ledakan mendadak dan segera lenyap), serta yang terbesar adalah prominensa (kilauan gas yang mengalami kondensasi kemudian jatuh kembali ke permukaan matahari).
Energi panas yang dipancarkan Matahari memungkinkan terjadinya kehidupan di Bumi. Selain itu, tanpa pemantulan cahaya Matahari, kita tidak dapat melihat anggotaanggota lain dari tata surya, kecuali komet dan meteor.


2. Planet-planet







a. Merkurius

Merkurius adalah planet terdekat dari matahari, jaraknya
sekitar 58 juta kilometer dari matahari. Merkurius tidak mudah dilihat dengan mata telanjang. Merkurius tetapi sering terlihat di saat fajar dan senja hari, sehingga dianggap sebagai bintang pagi dan bintang malam.
Merkurius merupakan planet terkecil, diameternya sekitar 4.862 km. Permukaan Mercurius sangat panas dan kering. Suhu permukaan Mercurius dapat mencapai 427° C pada tengah hari dan –184° C pada tengah malam. Permukaan Mercurius mempunyai sejumlah kawah atau lubang ledakan yang terjadi akibat tabrakan dengan meteor dan komet.
Gravitasi pada permukaan planet Merkurius adalah sekitar sepertiga gravitasi pada permukaan Bumi.
Merkurius bergerak mengelilingi matahari sekali putaran dalam waktu 88 hari dan berotasi dengan periode 59 hari. Merkurius tidak memiliki satelit.


b. Venus

Venus merupakan planet terdekat kedua dari matahari dalam tata surya kita. Jaraknya dari matahari sekitar 108 juta kilometer. Permukaan planet ini diselimuti awan tebal karbondioksida sehingga sulit dilihat. Awan tersebut menahan energi matahari yang mengenai permukaan Venus sehingga energi tetap terperangkap. Hal ini menyebabkan suhu permukaan planet Venus luar biasa
tingginya, sekitar 480 oC. Suhu ini cukup panas untuk melebur logam, misalnya aluminium.
Permukaan planet Venus terdiri dari dataran rendah yang rata dan dataran tinggi yang berbentuk oleh gunung api dan aliran lahar. Dipercaya bahwa gunung berapi terus meletus di planet ini.
Venus sering disebut bintang pagi atau bintang senja karena sering terlihat berkilauan dari bumi pada pagi atau senja hari.
Ukuran Venus hampir sama dengan bumi, diameternya hanya berselisih sekitar 600 km lebih kecil dari bumi. Venus mengelilingi matahari sekali putaran dalam 225 hari. Periode rotasinya 243 hari dengan arah rotasi berlawanan dengan planet-planet lain. Venus juga tidak memiliki satelit, seperti Merkurius.
c. Bumi

Bumi sebenarnya bukan planet yang terbesar, namun
bagi kita adalah terpenting dari seluruh planet, karena inilah tempat tinggal kita. Karena jaraknya dari matahari, adanya atmosfer yang bersifat melindungi, dan suatu campuran bahan kimia organik yang tepat mengakibatkan Bumi adalah satu-satunya planet dalam tata surya yang dapat mendukung kehidupan. Bumi adalah planet ketiga dalam tata surya kita.
Keadaan permukaan planet bumi sangat berbeda dibandingkan permukaan planet Merkurius dan Venus. Suhu dan tekanan di permukaan bumi memungkinkan air berada dalam wujud padat, cair, maupun gas. Bumi adalah suatu planet yang dinamis, yang secara konstan mendaur ulang dirinya sendiri.
Bumi berdiameter sekitar 12.700 km. Rata-rata periode revolusinya 365,25 hari dan periode rotasinya sekitar 24 jam. Bumi memiliki satu satelit, yaitu bulan.
1) Bagian-bagian Bumi
Bumi terdiri atas tiga bagian, yaitu udara, air, dan bagian padat atau seperti yang dikatakan seorang ilmuwan, atmosfer, hidrosfer, dan litosfer.

Atmosfer adalah udara yang mengelilingi Bumi, terdiri atas sekitar 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain, termasuk uap air, debu, dan karbon dioksida.
Lapisan bawah dari selubung udara adalah troposfer. Dalam bahasa Yunani tropos berarti ”berubah”. Troposfer merupakan daerah tempat perubahan-perubahan besar terjadi yaitu suhu, tekanan, dan kadar uap air. Walaupun sebagian besar perubahan atmosfer relatif terjadi di dekat Bumi, troposfer meluas sampai suatu ketinggian sekitar 10 km. Pada batas luar troposfer terdapat zona pemisah antara troposfer dan lapisan lainnya.
Lapisan selanjutnya adalah stratosfer yang merupakan zona angin aneh yang dikenal sebagai aliran jet. Pada aliran jet ini aliran udara sangat kuat dan bergerak cepat, dapat mencapai kecepatan 400 km/jam. Suhu di dalam stratosfer naik dari tingkat bawah –60°C pada ketinggian 10 km sampai ke tingkat atas 0° C pada ketinggian 40 km.
Lapisan selanjutnya adalah termosfer. Daerah udaranya
sangat tipis karena terbuka oleh radiasi dari ruang angkasa danMatahari. Pada ketinggian 400 km atau lebih terdapat eksosfer yang dipandang sebagai pinggiran atmosfer yang paling luar.
d. Mars

Mars merupakan planet keempat dari matahari. Mars berukuran lebih kecil dari bumi, diameternya sekitar 6.800 kilometer. Jaraknya dari matahari sekitar 228 juta kilometer, dengan periode revolusi 687 hari, dan berotasi dengan periode sekitar 24,6 jam.
Belahan selatannya adalah suatu permukaan tua yang stabil dengan banyak orang kawah atau lubang ledakan, sedangkan belahan utaranya menjaga arus lahar dari gunung berapi dahsyat yang paling besar dalam sistem tata surya.
Untuk menyelidiki permukaan planet Mars, bukan manusia yang dikirim ke sana melainkan robot kecil Amerika Serikat, yaitu Viking 1 dan Viking 2. Dari hasil penyelidikan terdapat tanda-tanda bahwa pada masa lalu di Mars ada air (cairan). Mars memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan Deimos.
Planet Mars adalah planet yang paling mirip dengan Bumi, sehingga para ilmuwan terus melakukan serangkaian penelitian apakah memungkinkan bagi manusia untuk hidup di planet ini.
e. Jupiter

Yupiter adalah planet kelima dalam tata surya kita dan merupakan planet terbesar. Garis tengah Yupiter 142.860 km, volumenya sekitar 1.300 kali volume bumi. Meskipun letaknya jauh, Yupiter lebih mudah dilihat karena dua hal, yaitu ukurannya sangat besar dan memantulkan lebih dari 70% cahaya matahari yang diterimanya. Bandingkan dengan bulan yang hanya memantulkan sekitar 7% cahaya yang diterimanya.
Meskipun ukurannya besar, untuk berotasi Yupiter hanya membutuhkan waktu rotasi 9,8 jam; sekitar 2,5 kali lebih cepat dibandingkan bumi. Periode revolusinya sekitar 12 tahun.  Atmosfer Jupiter terdiri dari hidrogen dan helium, serta mempunyai awan dari amoniak dan kristal es.
Gas berwarna merah berputar lambat mengelilingi tengah-tengah planet Yupiter. Ini membentuk ikat pinggang merah raksasa yang dapat menghasilkan badai besar di permukaan Yupiter. Yupiter memiliki 16 satelit, beberapa di antaranya lebih besar dari Pluto. Empat di antara satelit-satelit Yupiter adalah Io, Eropa, Ganymeda, dan Calisto.
Sistem Jupiter dan satelit-satelitnya menyerupai miniatur tata surya. Planet Jupiter mempunyai hari yang paling pendek dibanding planet-planet lain karena periode rotasi planet Jupiter ini hanya kurang lebih 10 jam. Malam hari pada planet Jupiter adalah jauh dari gelap, langit terlihat terang oleh banyaknya bulan.
f. Saturnus


Saturnus merupakan benda langit yang sangat mempesona karena cincincincinnya. Cincin Saturnus kelihatan lebih lebar dibandingkan cincin planet lain, karena terdiri atas ratusan cincin-cincin kecil. Cincin kecil tersusun dari gas beku dan butiran-butiran debu yang diperkirakan merupakan bekas peninggalan dari suatu satelit terdahulu yang telah hancur oleh suatu benturan dengan satelit yang lain.
Keindahan Saturnus ini tidak begitu menonjol karena letaknya sangat jauh. Saturnus berjarak 1.428 juta kilometer dari matahari, jarak ini hampir 10 kali jarak bumi-matahari.
Saturnus berdiameter sekitar 120.000 kilometer, jadi merupakan planet terbesar kedua setelah Yupiter. Kepadatan planet Saturnus sangat rendah sedemikian hingga planet dahsyat ini bisa mengapung di atas air. Hal ini diperkirakan karena planet Saturnus berisi kebanyakan gas helium dan hidrogen. Planet ini juga dapat  menghasilkan panas sendiri akibat sparasi gas.
Periode revolusinya 29,5 tahun; sedangkan periode rotasinya sangat cepat yaitu 10,6 jam. Karena kerapatannya rendah dan berotasi cepat menyebabkan Saturnus bentuknya pipih. Saturnus memiliki 21 satelit, yang terbesar yaitu Titan.
g. Uranus

Planet Uranus adalah urutan ketujuh dari Matahari. Yang membedakan planet Uranus dari planet-planet yang lain
adalah bahwa salah satu kutubnya menghadap ke Matahari. Uranus berotasi pada sumbu yang sebidang dengan bidang edarnya mengelilingi matahari. Hal ini berbeda dengan planet-planet lain. Satu teori menyatakan bahwa hal ini diakibatkan planet Uranus ditabrak oleh suatu objek besar, sehingga bergeser ke sisinya. Sedangkan objek yang menabraknya hancur dan bekas meninggalannya membentuk awan uap air batu-batu di sekitar Uranus yang membentuk cincin tipis.
Uranus berotasi dalam waktu 11 jam dan berevolusi dalam waktu sekitar 84 tahun.
Jarak Uranus dari matahari sekitar 2.870 juta kilometer, karena itu Uranus menjadi planet ketujuh setelah Saturnus dalam tata surya kita. Diameter Uranus sekitar 50.100 kilometer. Uranus memiliki 5 satelit, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Sebagaimana Saturnus, Uranus juga dikelilingi cincin-cincin.
Ada teori yang menyatakan bahwa cincin tipis yang menyelubungi planet Uranus terbentuk akibat salah satu satelinya dihantam oleh meteor. Seperti Neptunus, kebanyakan dari Uranus adalah suatu samudra air yang kotor yang tecampur gas metana dan amoniak. Atmosfernya yang terdiri dari helium dan hidrogen memperlihatkan suatu jejak gas metana yang memberi warna hijau kebiru-biruan pada planet ini.
h. Neptunus


Neptunus merupakan planet kedelapan dalam tata surya kita. Jaraknya dari matahari sekitar 4.500 juta km. Untuk sekali putaran mengelilingi matahari, Neptunus membutuhkan waktu 165 tahun. Periode rotasinya 16 jam. Diameter Neptunus hampir empat kali diameter bumi, yaitu sekitar 48.600 km. Neptunus memiliki delapan satelit, dua diantaranya adalah Triton dan Nereid.
Keadaan planet Neptunus hampir sama dengan planet Uranus. Kedua planet ini sering disebut planet kembar. Neptunus adalah planet dalam tata surya yang paling berangin. Pada planet ini dapat terjadi badai sangat besar yang mencapai sepuluh kali kekuatan suatu angin topan di Bumi, hampir cukup untuk memecahkan tembok suara. Apa yang menyebabkan badai besar ini menjadi salah satu misteri yang besar dari planet Neptunus.
Pada planet Neptunus mungkin tidak terdapat batasan-batasan antara lapisanlapisannya. Planet ini mempunyai suatu inti yang kecil dari batu karang dan dikelilingi oleh suatu samudra bercampur dengan lumpur dan material berbatu. Atmosfernya yang terdiri dari helium dan hidrogen. Seperti pada Uranus, sedikit gas metana memberikan warna hijau kebiru-biruan pada planet ini.
Gerakan planet-planet mengitari Matahari disebabkan oleh adanya gaya gravitasi. Secara umum, hukum gravitasi mengatakan bahwa benda-benda yang memiliki massa akan tarik-menarik yang besarnya berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Semakin besar jaraknya semakin kecil gaya tariknya dan semakin kecil jaraknya semakin besar gaya tariknya. Gaya gravitasi Matahari dirumuskan sebagai berikut.

Gaya gravitasi Matahari mampu membuat lintasan planet berbentuk elips. Perhatikan gambar lintasan-lintasan planet di dalam tata surya. Untuk memahami perbandingan antarplanet, perhatikan tabel berikut.
Tabel data perbandingan planet-planet berdasarkan jari- ari dan jarak rata-rata ke Matahari.
Planet Diameter
Rata-rata
(km)
Jarak Rata-Rata
dari Matahari
(km)
Massa
(kg)
Periode
Rotasi
Periode
Revolusi
Merkurius 4.862 58 juta 3,29 × 10^23 59 hari 88 hari
Venus 12.190 108 juta 4,90 × 10^24 –243 hari 225 hari
Bumi 12.725 149,6 juta 5,98 × 10^24 23,9 jam 365 hari
Mars 6.780 228 juta 6,58 × 10^23 24,6 jam 687 hari
Jupiter 142.860 779 juta 1,90 × 10^27 9,8 jam 11,9 tahun
Saturnus 120.000 1.428 juta 5,68 × 10^26 10,2 jam 29,5 tahun
Uranus 50.100 2.875 juta 8,97 × 10^25 –10,8 jam 84 tahun
Neptunus 48.600 4.500 juta 1,02 × 10^26 15,8 jam 164,8 tahun
Setiap planet mengitari Matahari dalam sebuah lintasan elips yang disebut orbit planet. Orbit segenap planet hampir pada bidang yang sama.
Johannes Kepler (1571–1630) telah meneliti gerak planetplanet dalam mengelilingi Matahari, kemudian merumuskannya dalam Hukum Kepler.
Hukum I Kepler
Lintasan setiap planet berbentuk elips dan Matahari terletak di salah satu fokus elips.
Hukum II Kepler
Dalam waktu yang sama, planet menempuh bidang yang luasnya sama.
Hukum III Kepler
Kuadrat periode revolusi planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak planet terhadap Matahari.


C. Banda Langit Lain
1. Asteroid

Menurut Titus Bode, ada daerah kosong antara Mars dan Jupiter. Para ahli astronomi pada masa Bode yakin bahwa ada sebuah planet yang belum diketahui di antara kedua benda itu. Untuk menelitinya, pada tanggal 1 Januari 1801, seorang ahli astronomi Italia, Giuseppi Piazzi menemukan sebuah benda langit dalam ruang angkasa di antara orbit Mars dan Jupiter. Kemudian, benda ini dinamakan Ceres yang diketahui mempunyai diameter sekitar 1.000 km. Lambat laun daerah kosong di antara Mars dan Jupiter ditemukan benda-benda kecil
lain yang mirip planet.
Di dalam asteroid, sekarang telah ditemukan lebih dari 50.000 benda kecil semacam Ceres. Seandainya tidak dekat
dengan Yupiter, sabuk asteroid mungkin telah menjadi planet. Gaya gravitasi dari Yupiter yang sangat besar tak memungkinkan materi asteroid berubah menjadi planet.
2. Komet


Komet tersusun dari debu dan gas beku seperti es. Komet memiliki inti kecil yang kadang-kadang terang seperti bintang saat melintas dekat dengan matahari. Inti tersebut dikelilingi kabut, biasanya disebut koma, dan gabungan inti dengan koma membentuk kepala komet.
Komet tidak tunduk pada berbagai hukum yang menguasai kesembilan planet dan beribu-ribu asteroid. Komet bukannya bergerak di dalam orbit yang hampir sirkuler pada arah yang tunggal, tetapi berputar sekeliling Matahari dalam bentuk elips yang memanjang luar biasa dan ke setiap arah. Komet berada sedemikian jauh dari Matahari sehingga tidak kelihatan meskipun dengan menggunakan teleskop terbesar yang dimiliki manusia. Dahulu, orang menganggap bahwa beberapa komet berasal jauh dari luar tata surya, kemudian mendekati Matahari dan ketika meninggalkan Matahari komet tidak akan kembali lagi. Sekarang, secara umum telah disepakati bahwa komet termasuk anggota keluarga Matahari.
Pada saat mula-mula ditemukan, komet biasanya tampak
sebagai benda yang suram dan terpencar. Pusatnya merupakan bagian yang terpadat. Bagian padat ini disebut sebagai inti. Daerah mirip tudung yang mengelilingi inti disebut koma. Pada saat komet mendekati Matahari, koma menjadi lebih cerah. Pada jarak sekitar 160 juta km dari Matahari, beberapa komet menunjukkan zat berkabut yang mengalir dan menjauhi Matahari serta membentuk ekor. Ekor ini tampak terdiri atas gas yang sangat tipis yang bersinar dengan menyerap dan memantulkan cahaya Matahari yang jatuh di atasnya. Komet dipaksa menjauhi Matahari oleh tekanan angin Matahari. Banyak komet tidak pernah mengembangkan ekor. Komet-komet itu akan tetap menjadi benda yang kabur.
Berdasarkan pengamatan, komet selalu muncul secara periodik. Misalnya komet Halley muncul setiap 75 atau 76 tahun sekali. Komet Halley muncul terakhir tahun 1986 dan diperkirakan muncul lagi tahun 2016 atau 2062.
3. Meteor

Di ruang angkasa banyak terdapat benda padat yang bergerak berterbangan tidak beraturan. Benda-benda tersebut mungkin berasal dari serpihan asteroid, serpihan ekor komet, atau pecahan benda-benda langit lain. Karena mendapat pengaruh gaya gravitasi bumi, serpihan-serpihan benda langit tersebut bergerak melesat ke arah bumi, dan terbakar karena gesekan dengan materi atmosfer. Timbullah nyala terang terlihat seperti bintang beralih (berpindah), itu yang disebut meteor.
Umumnya meteor habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi, namun ada meteor yang ukurannya sangat besar sehingga sampai di permukaan bumi, disebut meteorit. Contoh meteorit yang jatuh di Greenland dan Arizona Amerika Serikat.
4. Satelit
Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus mempunyai satelit atau bulan yang berputar mengelilingi planet-planet tersebut. Dari hasil pengamatan para astronom baru-baru ini, mungkin Pluto mempunyai satelit.
Jumlah satelit setiap planet berbeda-beda. Perhatikan satelit alamiah dari planet-panet di tata surya pada tabel berikut!
Daftar nama dan jumlah satelit alamiah dalam tata surya.
No Planet Nama Satelit Jumlah Satelit
1 Merkurius 0
2 Venus 0
3 Bumi Bulan 1
3 Mars Phobos dan Demos 2
4 Jupiter Thebe, Io, Europa, Ganymede, Calistio, Leda, Himalia, Lysithea, Elara, Aananke, Carme, Pasiphea, Sinope, dan 3 lagi belum ada namanya. 16
6 Saturnus Atlas, 1980 S27, 1980 S26, Euphemetheus, Janus, Mimas, Coorbital, Encelandus, Tethys, Telesto, Calypso, Dione, Dione coorbital, 1980 S5, 1980 S6, Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, Phoebe. 21
7 Uranus Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, Miranda, Puck, Cordelia, Ophelia, Bianca, Cresida, Desemona, Juliet, Portia, Rosalin, Belinda. 15
8 Neptunus Triton, Nereid, Naiad, Thalasa, Despina, Galatea, Larissa, Proteus. 8

Cara membaca Rasi bintang & Letaknya

Rasi bintang & Letaknya

Assalamu'alaikum Wr.Wb di postingan pertama saya, saya akan menshare ilmu saya sedikit tentang apa itu rasi bintang, dan letaka letaknya. Berhubungan ada 88 rasi bintang yang ada di langit saya akan menghimpunnya hanya menjadi 8 rasi bintang saja..

Rasi bintang

Suatu rasi bintang atau konstelasi adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi khusus. Dalam ruang tiga dimensi, kebanyakan bintang yang kita amati tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti berkelompok pada bola langit malam. Manusia memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam mengenali pola dan sepanjang sejarah telah mengelompokkan bintang-bintang yang tampak berdekatan menjadi rasi-rasi bintang. Susunan rasi bintang yang tidak resmi, yaitu yang dikenal luas oleh masyarakat tapi tidak diakui oleh para ahli astronomi atau Himpunan Astronomi Internasional, juga disebut asterisma. Bintang-bintang pada rasi bintang atau asterisma jarang yang mempunyai hubungan astrofisika; mereka hanya kebetulan saja tampak berdekatan di langit yang tampak dari Bumi dan biasanya terpisah sangat jauh.
Pengelompokan bintang-bintang menjadi rasi bintang sebenarnya cukup acak, dan kebudayaan yang berbeda akan memiliki rasi bintang yang berbeda pula, sekalipun beberapa yang sangat mudah dikenali biasanya seringkali ditemukan, misalnya Orion atau Scorpius.
 Himpunan Astronomi Internasional telah membagi langit menjadi 88 rasi bintang resmi dengan batas-batas yang jelas, sehingga setiap arah hanya dimiliki oleh satu rasi bintang saja. Pada belahan bumi (hemisfer) utara, kebanyakan rasi bintangnya didasarkan pada tradisi Yunani, yang diwariskan melalui Abad Pertengahan, dan mengandung simbol-simbol Zodiak.



 1.   Rasi pari/crux
Rasi bintang yang gampang di temukan dan yang bisa di lihat di langit adalah rasi bintang pari/crux Rasi bintang ini berbentuk pari/layang-layang/salib dan bisa kita lihat pada langit malam dengan arah agak ke selatan. Salah satu fungsi rasi bintang adalah sebagai petunjuk arah pada malam hari kalo tiba-tiba kita kehilangan arah. Pada setiap rasi bintang, ada satu bintang yang paling terang, dan biasanya dalam peta rasi bintang diberi simbol α (Seperti gambar)  


 2.  Rasi orion
 Rasi bintang kedua yang bisa di temukan sendiri di langit, tentunya setelah liat peta rasi bintang adalah rasi bintang orion/pemburu. Rasi bintang ini dapat dilihat di langit sebelah barat. Dinamai Orion, yang artinya adalah pemburu, rasi bintang ini didedikasikan bagi Orion, putera Neptune, seorang pemburu terbaik di dunia. Orion ini sangat mudah dikenali dengan adanya 3 bintang kembar yang berjajar membentuk sabuk Orion (Orion Belt). Satu lagi yang menarik bagi saya di rasi orion ini adalah adanya bintang Bellatrix dan Betelgeuse pada konstelasinya. Bellatrix adalah tokoh dalam Harry Potter, sedangkan Betelgeuse adalah salah satu judul film anak2 waktu dulu. Ternyata saya baru tahu kedua nama itu adalah nama bintang, termasuk Sirius, Remus, Regulus, dan lain-lain yang juga ada dalam dunia perfilman.
3.  Rasi biduk
Rasi Bintang ketiga yang mungkin populer dan dapat dikenali, menjadi petunjuk arah utara adalah rasi bintang Biduk/Beruang besar yang menunjukkan arah utara. Bentuknya seperti gayung, dan terdiri dari 7 buah bintang, karena itu juga terkadang rasi bintang ini disebut sebagai konstelasi bintang tujuh. Rasi bintang ini terlihat sepanjang tahun di langit utara.


4.  Rasi scorpio
Rasi bintang keempat yang bisa dikenali dan menjadi petunjuk arah adalah rasi bintang scorpio. Rasi bintang satu ini agak susah dicari, karena jumlah bintang yang membentuk konstelasinya cukup banyak. Rasi Scorpio ini menjadi petunjuk arah tenggara/timur langit. Dalam mitologi yunani kuno, Scorpio ini adalah utusan Apollo untuk membunuh sang Pemburu, Orion. Pada konstelasi ini juga terdapat bintang Antares, salah satu bintang paling terang yang pernah ditemukan.

 5.  Rasi Andromeda
Andromeda adalah salah satu rasi bintang yang terletak di belahan langit utara. Rasi bintang ini berbentuk seperti huruf V dan bisa dilihat paling jelas di musim gugur bila kita tinggal di belahan bumi utara. Rasi ini terletak di dekat kutub utara, sehingga hanya beberapa tempat di belahan langit selatan seperti indonesia yang bisa melihat rasi ini dengan cukup jelas.
Salah satu mitos terkenal yang menjelaskan tentang rasi ini adalah mitologi Yunani. Mitologi ini menjelaskan bahwa ibu Andromeda, Ratu Cassiopea mengatakan bahwa dia lebih cantik dari bidadari laut. Bidadari laut pun tidak terima dan komplain kepada God of Sea, Poseidon. Poseidon pun mengirim monster untuk menghancurkan negara Ratu Cassiopea. Untuk menyelamatkan negara mereka, ratu Cassiopea dan suaminya, Raja Cepheus, harus mengorbankan anaknya
Mengerti permintaan tersebut, Andromeda pun dirantai di sebuah karang yang terjal. Ketika monster tersebut (bernama Cetus) hampir menggigit Andromeda, Perseus menyelamatkannya. Itulah mitos orang Yunani tentang rasi bintang ini. Hal ini didasarkan pada letak Andromeda yang berdekatan dengan rasi Perseus, Cepheus, Cassiopeia, dan Catus.
Bintang yang paling terang dari rasi ini adalah Alpha and (Alpheratz atau Sirrah), sebuah bintang ganda yang mempunyai magnitudo 2,06

6.   Rasi Antlia
Rasi Antlia adalah salah satu rasi bintang yang terletak di belahan langit selatan. Nama Antlia berasal dari bahasa Yunani yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia kurang lebih adalah pompa, atau lebih tepatnya pompa udara.
Rasi ini ditemukan oleh astronom Perancis Abbé Nicolas Louis de Lacaille pada abad 18 . Rasi ini pada awalnya dinamakan Antlia pneumatica untuk menghargai penemuan pompa udara yang ditemukan oleh fisikawan Perancis, Denis Papin. Antlia tidak memiliki mitologi secara khusus karena Lacaille tidak menggunakan tradisi memberi nama berdasar mitologi, tetapi berdasar nama latin suatu alat.
Rasi bintang ini dikelilingi oleh berbagai rasi yang lain. Mulai dari utara, Antlia dikelilingi Hydra sang Monster laut, Pyxis yang merupakan sebuah kompas, Vela yang merupakan layar dan Centaurus.
Bintang yang paling terang di rasi ini adalah Alpha antliae, sebuah bintang oranye raksasa dengan magnitudo 4,25.
 7.  Rasi Apus
Apus (cendrawasih) adalah suatu rasi bintang redup di belahan selatan. Pertama kali ditemukan dalam Uranometria yang ditulis oleh Johann Bayer, tetapi mungkin sudah dipakai untuk navigasi sebelumnya. Nama lainnya untuk rasi ini adalah :
  •  Apis Indica / Avis Indica 
    • berasal dari bahasa latin/yunani
    • artinya burung dari  india
  •  Paradisaeus Ales
    • berasal dari bahasa yunani
    • artinya burung surga
  •  異雀, E Cho, Yìquè
    • berasal dari bahasa cina
    • artinya Burung eksotik, burung kecil yang menakjubkan
8.  Rasi aquarius
Aquarius, atau pembawa air, adalah salah satu dari 88 rasi bintang di langit. Dalam Zodiak, individu yang memiliki bintang Aquarius, terlahir pada 20 Januari hingga 18 Februari, ketika matahari ada pada bintang Aquarius.Rasi ini dapat ditemukan di wilayah yang sering disebut Laut karena dia sekelompok dengan rasi bintang yang berhubungan dengan air seperti Cetus paus, Pisces ikan, dan Eridanus sungai.


 Bintang utama



     ada beberapa bintang utama di rasi bintang aquarius yaitu:
  •  Alpha Aquarii (Sadalmelik)
  •   Beta Aquarii (Sadalsuud)
  • Gamma Aquarii (Sadachbia)
  •  Delta Aquarii (Scheat)
  • Epsilon Aquarii (Albali) 
  • Zeta Aquarii (Sadaltager) 
  • Theta Aquarii (Ancha)  
yapp... Sepertinya penjelasannya cukup sampai di sini, mungkin masih banyak kekurangan  baik dalam penjelasan, gambar atau yang lainnya hehehehehe.. dikarenakan juga pengetahuan mimin yang sangat sedikit, kita akan teruskan lain kali bye :D

Sumber :  http://astronesia.blogspot.co.il
Sumber :  https://id.wikipedia.org
 








Powered by Blogger.

Pages

[.:.Welcome to me blog.:.]