Tata Surya
A. Galaksi dan Rasi
Pada waktu malam hari yang cerah, kita dapat melihat ribuan bintang
di langit sebagai titik-titik cahaya. Sesungguhnya yang kamu lihat itu
belum seluruhnya. Ada jutaan bahkan milyaran bintang-bintang lain yang
tidak mampu kamu amati.
Bintang-bintang di langit, gas, dan debu saling mengikat karena
adanya gravitasi, menyatu membentuk kelompokkelompok raksasa yang
disebut galaksi. Di jagad raya terdapat banyak galaksi, dan milyaran
bintang tersebar di setiap galaksi. Kita hidup di galaksi Bimasakti,
yang mengandung sekitar 200 milyar bintang, salah satu bintang tersebut
adalah matahari. Jadi, matahari kita hanyalah satu di antara milyaran
bintang dalam salah satu galaksi. Betapa luas dan raksasanya jagad raya
ini, dan betapa agungnya Sang Maha Pencipta.
Semua bintang bergerak mengelilingi pusat galaksi. Matahari
mengelilingi pusat galaksi Bimasakti, dengan sekali putaran membutuhkan
waktu 240 juta tahun. Selain galaksi Bimasakti kita mengenal galaksi
Andromeda, awan Magellan besar, dan galaksi-galaksi yang diberi nama
berseri misalnya galaksi NGC (New General Catalog) 4565.
Sekelompok bintang dalam galaksi yang sama dapat menghasilkan suatu
bentuk tertentu jika dilihat dari bumi. Kelompok bintang ini disebut
rasi bintang, misalnya rasi bintang Ursa Mayor atau rasi bintang Biduk
Besar. Beberapa rasi zodiak yang sudah kamu kenal, yaitu rasi bintang
Cancer, Leo, dan Virgo. Masyarakat Indonesia akrab dengan rasi pari atau
gubuk penceng dan rasi waluku.
Pernahkah kamu mengamati salah satu rasi bintang di atas? Atau
mungkin kamu melihat rasi bintang yang lain. Untuk menentukan posisi
berbagai rasi bintang, memang harus diketahui bagaimana bintang-bintang
berubah posisi setiap malam, setiap musim dan terhadap perubahan
garis lintang.
B. Tata Surya
Bumi ini seperti bola kecil sekali yang bergerak mengelilingi
sebuah bintang. Bintang tersebut adalah Matahari. Selain Bumi,
terdapat planet-planet lain yang mengelilingi Matahari. Tidak hanya
Bumi yang mengelilingi Matahari, tetapi planet-planet lain,
satelit, asteroid, dan meteor juga mengelilingi Matahari. Semua
bendabenda langit menjadi satu kesatuan dan membentuk sebuah sistem yang
sangat teratur. Sistem ini disebut
tata surya.
Tata surya kita terdiri atas bintang, planet, komet, asteroid dan
benda-benda langit lain yang membentuk satu sistem. Pusat sistem
tata surya kita adalah matahari.
Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom
memasukkan Pluto dalam kategori planet dalam tata surya kita, sehingga
sampai tahun 2006 ada sembilan planet dalam tata surya kita. Namun,
dalam konferensi tanggal 24 Agustus 2006 di Cekoslovakia, para astronom
yang tergabung dalam organisasi astronomi internasional (
International Astronomical Union, IAU), memutuskan bahwa pluto tidak termasuk dalam kategori planet.
Menurut para astronom, benda langit bisa dikategorikan sebagai planet jika memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Mempunyai ukuran diameter lebih besar dari 2.000 km. berbentuk bulat
b. Memiliki orbit yang tidak memotong orbit planet lain.
Orbit Pluto sedikit di bawah orbit Neptunus. Ukuran planet Pluto jauh
lebih kecil dari delapan planet lainnya dalam sistem tata surya. Ukuran
planet Pluto bahkan lebih kecil dari pada satelit (bulan) dari sistem
tata surya (bulan dari bumi, bulan dari Yupiter: Io, Europa, Ganymede,
Callisto, Titan dan Tritan). Sehingga berdasarkan hasil kajian para
astronom modern, terdapat 8 (delapan) planet dalam tata surya kita,
yaitu
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, yang selalu beredar mengelilingi matahari.
Planet-planet yang terletak antara matahari dan sabuk asteroid
disebut planet dalam, sedangkan planet-planet yang terletak di luar
sabuk asteroid (dilihat dari matahari) disebut planet luar. Semua planet
dalam bersifat padat dan berbatuan, sedangkan planet-planet luar,
merupakan bola gas raksasa, bagian intinya mungkin berbentuk padat
tetapi permukaannya tidak. Semua planet luar memiliki cincin yang
tersusun dari debu dan gas beku. Sebutkan planet-planet yang termasuk
planet dalam dan planet luar.
Di bawah ini kita akan mendiskusikan karakteristik matahari dan masing-masing planet.
1. Matahari
Matahari adalah pusat tata surya. Matahari merupakan sebuah bintang
yang paling dekat dengan bumi. Seperti bintang lainnya, Matahari
merupakan sebuah benda panas yang tersusun oleh berbagai gas yang
bertekanan tinggi.
Matahari sebagai pusat tata surya. Matahari bukanlah bintang terbesar
di antara milyaran bintang dalam galaksi Bimasakti. Matahari juga bukan
bintang yang paling terang, tetapi mengapa matahari kelihatan paling
terang di antara bintang-bintang lain?
Jarak matahari dari bumi kita sekitar 150 juta kilometer.
Jarak ini disepakati sebagai 1 SA (Satuan Astronomi). Matahari merupakan
bintang yang paling dekat dibandingkan bintang-bintang lainnya. Bintang
terdekat kedua setelah matahari adalah
Alpha Centauri,
jaraknya lebih dari 200.000 SA. Jarak matahari hanyalah 1/546.000 kali
jarak Sirrius ke bumi. Sirrius merupakan bintang yang paling terang.
Jika dilihat dari ukurannya, maka matahari tergolong bintang ukuran
sedang. Diameter matahari sekitar 1.380.000 km. Jika
dibandingkan diameter bumi, maka
diameter matahari 109 diameter bumi. Seandainya matahari berongga, kamu
dapat memasukkan lebih dari satu juta bumi ke dalamnya. Tetapi kerapatan
matahari lebih kecil dibandingkan kerapatan bumi, sehingga massa
matahari hanya sekitar 340 ribu kali massa bumi.
Matahari merupakan bola gas raksasa, dengan lapisanlapisan seperti ditunjukkan gambar berikut, yaitu:
a. Inti (core): suhunya sekitar 14 juta Kelvin, tempat terjadinya reaksi nuklir yang menghasilkan energi sangat besar.
b. Fotosfer: suhunya sekitar 6.000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar 300
km, merupakan bagian matahari yang dapat kita lihat. Namun, janganlah
kamu menatap matahari secara langsung, karena dapat menyebabkan
kerusakan pada mata.
c. Kromosfer: atmosfer matahari, bersuhu sekitar 4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km.
d. Korona: atmosfer luar matahari, bersuhu sekitar 1 juta Kelvin dan ketebalannya sekitar 700.000 km.
Di antara inti dan fotosfer terdapat daerah radiasi dan daerah
konveksi. Di daerah tersebut energi berpindah secara radiasi dan
konveksi.
Di permukaan matahari terdapat berbagai aktivitas, antara lain
sunspot (bintik hitam), flare (letupan cahaya yang menyembarkan
partikel-partikel bermuatan listrik), protuberans (ledakan mendadak dan
segera lenyap), serta yang terbesar adalah prominensa (kilauan gas yang
mengalami kondensasi kemudian jatuh kembali ke permukaan matahari).
Energi panas yang dipancarkan Matahari memungkinkan terjadinya
kehidupan di Bumi. Selain itu, tanpa pemantulan cahaya Matahari, kita
tidak dapat melihat anggotaanggota lain dari tata surya, kecuali komet
dan meteor.
2. Planet-planet
a. Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dari matahari, jaraknya
sekitar 58 juta kilometer dari matahari. Merkurius tidak mudah dilihat
dengan mata telanjang. Merkurius tetapi sering terlihat di saat fajar
dan senja hari, sehingga dianggap sebagai bintang pagi dan bintang
malam.
Merkurius merupakan planet terkecil, diameternya sekitar 4.862
km. Permukaan Mercurius sangat panas dan kering. Suhu permukaan
Mercurius dapat mencapai 427° C pada tengah hari dan –184° C pada tengah
malam. Permukaan Mercurius mempunyai sejumlah kawah atau lubang ledakan
yang terjadi akibat tabrakan dengan meteor dan komet.
Gravitasi pada permukaan planet Merkurius adalah sekitar sepertiga gravitasi pada permukaan Bumi.
Merkurius bergerak mengelilingi matahari sekali putaran dalam waktu
88 hari dan berotasi dengan periode 59 hari. Merkurius tidak memiliki
satelit.
b. Venus
Venus merupakan planet terdekat kedua dari matahari dalam tata surya
kita. Jaraknya dari matahari sekitar 108 juta kilometer. Permukaan
planet ini diselimuti awan tebal karbondioksida sehingga sulit
dilihat. Awan tersebut menahan energi matahari yang mengenai
permukaan Venus sehingga energi tetap terperangkap. Hal ini menyebabkan
suhu permukaan planet Venus luar biasa
tingginya, sekitar 480 oC. Suhu ini cukup panas untuk melebur logam, misalnya aluminium.
Permukaan planet Venus terdiri dari dataran rendah yang rata dan
dataran tinggi yang berbentuk oleh gunung api dan aliran lahar.
Dipercaya bahwa gunung berapi terus meletus di planet ini.
Venus sering disebut bintang pagi atau bintang senja karena sering terlihat berkilauan dari bumi pada pagi atau senja hari.
Ukuran Venus hampir sama dengan bumi, diameternya hanya berselisih
sekitar 600 km lebih kecil dari bumi. Venus mengelilingi matahari sekali
putaran dalam 225 hari. Periode rotasinya 243 hari dengan arah rotasi
berlawanan dengan planet-planet lain. Venus juga tidak memiliki satelit,
seperti Merkurius.
c. Bumi
Bumi sebenarnya bukan planet yang terbesar, namun
bagi kita adalah terpenting dari seluruh planet, karena inilah tempat
tinggal kita. Karena jaraknya dari matahari, adanya atmosfer yang
bersifat melindungi, dan suatu campuran bahan kimia organik yang tepat
mengakibatkan Bumi adalah satu-satunya planet dalam tata surya yang
dapat mendukung kehidupan. Bumi adalah planet ketiga dalam tata
surya kita.
Keadaan permukaan planet bumi sangat berbeda dibandingkan permukaan
planet Merkurius dan Venus. Suhu dan tekanan di permukaan bumi
memungkinkan air berada dalam wujud padat, cair, maupun gas. Bumi
adalah suatu planet yang dinamis, yang secara konstan mendaur ulang
dirinya sendiri.
Bumi berdiameter sekitar 12.700 km. Rata-rata periode revolusinya
365,25 hari dan periode rotasinya sekitar 24 jam. Bumi memiliki satu
satelit, yaitu bulan.
1) Bagian-bagian Bumi
Bumi terdiri atas tiga bagian, yaitu udara, air, dan bagian padat
atau seperti yang dikatakan seorang ilmuwan, atmosfer, hidrosfer, dan
litosfer.
Atmosfer adalah udara yang mengelilingi Bumi, terdiri atas sekitar
78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain, termasuk uap air, debu,
dan karbon dioksida.
Lapisan bawah dari selubung udara adalah troposfer. Dalam bahasa
Yunani tropos berarti ”berubah”. Troposfer merupakan daerah tempat
perubahan-perubahan besar terjadi yaitu suhu, tekanan, dan kadar uap
air. Walaupun sebagian besar perubahan atmosfer relatif terjadi di dekat
Bumi, troposfer meluas sampai suatu ketinggian sekitar 10 km. Pada
batas luar troposfer terdapat zona pemisah antara troposfer dan lapisan
lainnya.
Lapisan selanjutnya adalah stratosfer yang merupakan zona angin aneh
yang dikenal sebagai aliran jet. Pada aliran jet ini aliran udara sangat
kuat dan bergerak cepat, dapat mencapai kecepatan 400 km/jam. Suhu di
dalam stratosfer naik dari tingkat bawah –60°C pada ketinggian 10 km
sampai ke tingkat atas 0° C pada ketinggian 40 km.
Lapisan selanjutnya adalah termosfer. Daerah udaranya
sangat tipis karena terbuka oleh radiasi dari ruang angkasa danMatahari.
Pada ketinggian 400 km atau lebih terdapat eksosfer yang dipandang
sebagai pinggiran atmosfer yang paling luar.
d. Mars
Mars merupakan planet keempat dari matahari. Mars berukuran lebih
kecil dari bumi, diameternya sekitar 6.800 kilometer. Jaraknya
dari matahari sekitar 228 juta kilometer, dengan periode revolusi 687
hari, dan berotasi dengan periode sekitar 24,6 jam.
Belahan selatannya adalah suatu permukaan tua yang stabil
dengan banyak orang kawah atau lubang ledakan, sedangkan belahan
utaranya menjaga arus lahar dari gunung berapi dahsyat yang paling besar
dalam sistem tata surya.
Untuk menyelidiki permukaan planet Mars, bukan manusia yang dikirim
ke sana melainkan robot kecil Amerika Serikat, yaitu Viking 1 dan Viking
2. Dari hasil penyelidikan terdapat tanda-tanda bahwa pada masa lalu di
Mars ada air (cairan). Mars memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan
Deimos.
Planet Mars adalah planet yang paling mirip dengan Bumi, sehingga
para ilmuwan terus melakukan serangkaian penelitian apakah memungkinkan
bagi manusia untuk hidup di planet ini.
e. Jupiter
Yupiter adalah planet kelima dalam tata surya kita dan merupakan
planet terbesar. Garis tengah Yupiter 142.860 km, volumenya sekitar
1.300 kali volume bumi. Meskipun letaknya jauh, Yupiter lebih mudah
dilihat karena dua hal, yaitu ukurannya sangat besar dan memantulkan
lebih dari 70% cahaya matahari yang diterimanya. Bandingkan dengan
bulan yang hanya memantulkan sekitar 7% cahaya yang diterimanya.
Meskipun ukurannya besar, untuk berotasi Yupiter hanya membutuhkan
waktu rotasi 9,8 jam; sekitar 2,5 kali lebih cepat dibandingkan
bumi. Periode revolusinya sekitar 12 tahun. Atmosfer Jupiter terdiri
dari hidrogen dan helium, serta mempunyai awan dari amoniak dan kristal
es.
Gas berwarna merah berputar lambat mengelilingi tengah-tengah planet
Yupiter. Ini membentuk ikat pinggang merah raksasa yang dapat
menghasilkan badai besar di permukaan Yupiter. Yupiter memiliki 16
satelit, beberapa di antaranya lebih besar dari Pluto. Empat di antara
satelit-satelit Yupiter adalah Io, Eropa, Ganymeda, dan Calisto.
Sistem Jupiter dan satelit-satelitnya menyerupai miniatur tata surya.
Planet Jupiter mempunyai hari yang paling pendek dibanding
planet-planet lain karena periode rotasi planet Jupiter ini hanya kurang
lebih 10 jam. Malam hari pada planet Jupiter adalah jauh dari gelap,
langit terlihat terang oleh banyaknya bulan.
f. Saturnus
Saturnus merupakan benda langit yang sangat mempesona karena
cincincincinnya. Cincin Saturnus kelihatan lebih lebar
dibandingkan cincin planet lain, karena terdiri atas
ratusan cincin-cincin kecil. Cincin kecil tersusun dari gas beku dan
butiran-butiran debu yang diperkirakan merupakan bekas peninggalan dari
suatu satelit terdahulu yang telah hancur oleh suatu benturan
dengan satelit yang lain.
Keindahan Saturnus ini tidak begitu menonjol karena letaknya sangat
jauh. Saturnus berjarak 1.428 juta kilometer dari matahari, jarak ini
hampir 10 kali jarak bumi-matahari.
Saturnus berdiameter sekitar 120.000 kilometer, jadi merupakan planet
terbesar kedua setelah Yupiter. Kepadatan planet Saturnus sangat rendah
sedemikian hingga planet dahsyat ini bisa mengapung di atas air. Hal
ini diperkirakan karena planet Saturnus berisi kebanyakan gas helium dan
hidrogen. Planet ini juga dapat menghasilkan panas sendiri akibat
sparasi gas.
Periode revolusinya 29,5 tahun; sedangkan periode rotasinya
sangat cepat yaitu 10,6 jam. Karena kerapatannya rendah dan
berotasi cepat menyebabkan Saturnus bentuknya pipih. Saturnus memiliki
21 satelit, yang terbesar yaitu Titan.
g. Uranus
Planet Uranus adalah urutan ketujuh dari Matahari. Yang membedakan planet Uranus dari planet-planet yang lain
adalah bahwa salah satu kutubnya menghadap ke Matahari. Uranus berotasi
pada sumbu yang sebidang dengan bidang edarnya mengelilingi matahari.
Hal ini berbeda dengan planet-planet lain. Satu teori menyatakan bahwa
hal ini diakibatkan planet Uranus ditabrak oleh suatu objek besar,
sehingga bergeser ke sisinya. Sedangkan objek yang menabraknya hancur
dan bekas meninggalannya membentuk awan uap air batu-batu di sekitar
Uranus yang membentuk cincin tipis.
Uranus berotasi dalam waktu 11 jam dan berevolusi dalam waktu sekitar 84 tahun.
Jarak Uranus dari matahari sekitar 2.870 juta kilometer, karena itu
Uranus menjadi planet ketujuh setelah Saturnus dalam tata surya
kita. Diameter Uranus sekitar 50.100 kilometer. Uranus memiliki 5
satelit, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Sebagaimana
Saturnus, Uranus juga dikelilingi cincin-cincin.
Ada teori yang menyatakan bahwa cincin tipis yang menyelubungi planet
Uranus terbentuk akibat salah satu satelinya dihantam oleh meteor.
Seperti Neptunus, kebanyakan dari Uranus adalah suatu samudra air
yang kotor yang tecampur gas metana dan amoniak. Atmosfernya yang
terdiri dari helium dan hidrogen memperlihatkan suatu jejak gas metana
yang memberi warna hijau kebiru-biruan pada planet ini.
h. Neptunus
Neptunus merupakan planet kedelapan dalam tata surya kita. Jaraknya
dari matahari sekitar 4.500 juta km. Untuk sekali putaran mengelilingi
matahari, Neptunus membutuhkan waktu 165 tahun. Periode rotasinya 16
jam. Diameter Neptunus hampir empat kali diameter bumi, yaitu sekitar
48.600 km. Neptunus memiliki delapan satelit, dua diantaranya adalah
Triton dan Nereid.
Keadaan planet Neptunus hampir sama dengan planet Uranus. Kedua
planet ini sering disebut planet kembar. Neptunus adalah planet dalam
tata surya yang paling berangin. Pada planet ini dapat terjadi badai
sangat besar yang mencapai sepuluh kali kekuatan suatu angin topan di
Bumi, hampir cukup untuk memecahkan tembok suara. Apa yang menyebabkan
badai besar ini menjadi salah satu misteri yang besar dari
planet Neptunus.
Pada planet Neptunus mungkin tidak terdapat batasan-batasan antara
lapisanlapisannya. Planet ini mempunyai suatu inti yang kecil dari batu
karang dan dikelilingi oleh suatu samudra bercampur dengan lumpur dan
material berbatu. Atmosfernya yang terdiri dari helium dan hidrogen.
Seperti pada Uranus, sedikit gas metana memberikan warna hijau
kebiru-biruan pada planet ini.
Gerakan planet-planet mengitari Matahari disebabkan oleh adanya gaya
gravitasi. Secara umum, hukum gravitasi mengatakan bahwa benda-benda
yang memiliki massa akan tarik-menarik yang besarnya berbanding terbalik
dengan kuadrat jaraknya. Semakin besar jaraknya semakin kecil
gaya tariknya dan semakin kecil jaraknya semakin besar gaya tariknya.
Gaya gravitasi Matahari dirumuskan sebagai berikut.
Gaya gravitasi Matahari mampu membuat lintasan planet berbentuk
elips. Perhatikan gambar lintasan-lintasan planet di dalam tata surya.
Untuk memahami perbandingan antarplanet, perhatikan tabel berikut.
Tabel data perbandingan planet-planet berdasarkan jari- ari dan jarak rata-rata ke Matahari.
Planet |
Diameter
Rata-rata
(km) |
Jarak Rata-Rata
dari Matahari
(km) |
Massa
(kg) |
Periode
Rotasi |
Periode
Revolusi |
Merkurius |
4.862 |
58 juta |
3,29 × 10^23 |
59 hari |
88 hari |
Venus |
12.190 |
108 juta |
4,90 × 10^24 |
–243 hari |
225 hari |
Bumi |
12.725 |
149,6 juta |
5,98 × 10^24 |
23,9 jam |
365 hari |
Mars |
6.780 |
228 juta |
6,58 × 10^23 |
24,6 jam |
687 hari |
Jupiter |
142.860 |
779 juta |
1,90 × 10^27 |
9,8 jam |
11,9 tahun |
Saturnus |
120.000 |
1.428 juta |
5,68 × 10^26 |
10,2 jam |
29,5 tahun |
Uranus |
50.100 |
2.875 juta |
8,97 × 10^25 |
–10,8 jam |
84 tahun |
Neptunus |
48.600 |
4.500 juta |
1,02 × 10^26 |
15,8 jam |
164,8 tahun |
Setiap planet mengitari Matahari dalam sebuah lintasan elips yang
disebut orbit planet. Orbit segenap planet hampir pada bidang yang sama.
Johannes Kepler (1571–1630) telah meneliti gerak planetplanet dalam mengelilingi Matahari, kemudian merumuskannya dalam Hukum Kepler.
Hukum I Kepler
Lintasan setiap planet berbentuk elips dan Matahari terletak di salah satu fokus elips.
Hukum II Kepler
Dalam waktu yang sama, planet menempuh bidang yang luasnya sama.
Hukum III Kepler
Kuadrat periode revolusi planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak planet terhadap Matahari.
C. Banda Langit Lain
1. Asteroid
Menurut Titus Bode, ada daerah kosong antara Mars dan Jupiter. Para
ahli astronomi pada masa Bode yakin bahwa ada sebuah planet yang belum
diketahui di antara kedua benda itu. Untuk menelitinya, pada tanggal 1
Januari 1801, seorang ahli astronomi Italia, Giuseppi Piazzi menemukan
sebuah benda langit dalam ruang angkasa di antara orbit Mars dan
Jupiter. Kemudian, benda ini dinamakan Ceres yang diketahui mempunyai
diameter sekitar 1.000 km. Lambat laun daerah kosong di antara Mars dan
Jupiter ditemukan benda-benda kecil
lain yang mirip planet.
Di dalam asteroid, sekarang telah ditemukan lebih dari 50.000 benda kecil semacam Ceres. Seandainya tidak dekat
dengan Yupiter, sabuk asteroid mungkin telah menjadi planet. Gaya
gravitasi dari Yupiter yang sangat besar tak memungkinkan materi
asteroid berubah menjadi planet.
2. Komet
Komet tersusun dari debu dan gas beku seperti es. Komet memiliki
inti kecil yang kadang-kadang terang seperti bintang saat melintas dekat
dengan matahari. Inti tersebut dikelilingi kabut, biasanya disebut
koma, dan gabungan inti dengan koma membentuk kepala komet.
Komet tidak tunduk pada berbagai hukum yang menguasai kesembilan
planet dan beribu-ribu asteroid. Komet bukannya bergerak di dalam orbit
yang hampir sirkuler pada arah yang tunggal, tetapi berputar sekeliling
Matahari dalam bentuk elips yang memanjang luar biasa dan ke
setiap arah. Komet berada sedemikian jauh dari Matahari sehingga tidak
kelihatan meskipun dengan menggunakan teleskop terbesar yang dimiliki
manusia. Dahulu, orang menganggap bahwa beberapa komet berasal jauh dari
luar tata surya, kemudian mendekati Matahari dan ketika
meninggalkan Matahari komet tidak akan kembali lagi. Sekarang, secara
umum telah disepakati bahwa komet termasuk anggota keluarga Matahari.
Pada saat mula-mula ditemukan, komet biasanya tampak
sebagai benda yang suram dan terpencar. Pusatnya merupakan bagian yang
terpadat. Bagian padat ini disebut sebagai inti. Daerah mirip tudung
yang mengelilingi inti disebut koma. Pada saat komet mendekati Matahari,
koma menjadi lebih cerah. Pada jarak sekitar 160 juta km dari Matahari,
beberapa komet menunjukkan zat berkabut yang mengalir dan
menjauhi Matahari serta membentuk ekor. Ekor ini tampak terdiri atas gas
yang sangat tipis yang bersinar dengan menyerap dan memantulkan cahaya
Matahari yang jatuh di atasnya. Komet dipaksa menjauhi Matahari oleh
tekanan angin Matahari. Banyak komet tidak pernah mengembangkan ekor.
Komet-komet itu akan tetap menjadi benda yang kabur.
Berdasarkan pengamatan, komet selalu muncul secara periodik. Misalnya
komet Halley muncul setiap 75 atau 76 tahun sekali. Komet Halley muncul
terakhir tahun 1986 dan diperkirakan muncul lagi tahun 2016 atau 2062.
3. Meteor
Di ruang angkasa banyak terdapat benda padat yang bergerak
berterbangan tidak beraturan. Benda-benda tersebut mungkin berasal dari
serpihan asteroid, serpihan ekor komet, atau pecahan benda-benda langit
lain. Karena mendapat pengaruh gaya gravitasi bumi, serpihan-serpihan
benda langit tersebut bergerak melesat ke arah bumi, dan terbakar karena
gesekan dengan materi atmosfer. Timbullah nyala terang terlihat
seperti bintang beralih (berpindah), itu yang disebut meteor.
Umumnya meteor habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi, namun
ada meteor yang ukurannya sangat besar sehingga sampai di permukaan
bumi, disebut meteorit. Contoh meteorit yang jatuh di Greenland dan
Arizona Amerika Serikat.
4. Satelit
Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus mempunyai satelit
atau bulan yang berputar mengelilingi planet-planet tersebut. Dari
hasil pengamatan para astronom baru-baru ini, mungkin Pluto mempunyai
satelit.
Jumlah satelit setiap planet berbeda-beda. Perhatikan satelit alamiah dari planet-panet di tata surya pada tabel berikut!
Daftar nama dan jumlah satelit alamiah dalam tata surya.
No |
Planet |
Nama Satelit |
Jumlah Satelit |
1 |
Merkurius |
– |
0 |
2 |
Venus |
– |
0 |
3 |
Bumi |
Bulan |
1 |
3 |
Mars |
Phobos dan Demos |
2 |
4 |
Jupiter |
Thebe, Io, Europa, Ganymede, Calistio, Leda, Himalia, Lysithea,
Elara, Aananke, Carme, Pasiphea, Sinope, dan 3 lagi belum ada namanya. |
16 |
6 |
Saturnus |
Atlas, 1980 S27, 1980 S26, Euphemetheus, Janus, Mimas, Coorbital,
Encelandus, Tethys, Telesto, Calypso, Dione, Dione coorbital, 1980 S5,
1980 S6, Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, Phoebe. |
21 |
7 |
Uranus |
Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, Miranda, Puck, Cordelia, Ophelia, Bianca, Cresida, Desemona, Juliet, Portia, Rosalin, Belinda. |
15 |
8 |
Neptunus |
Triton, Nereid, Naiad, Thalasa, Despina, Galatea, Larissa, Proteus. |
8 |
| |